Senin, 24 November 2014

Tugas 5



Kewiraswastaan (Entrepreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan.

Wiraswasta adalah sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja minimal bagi si pemilik modal dan menunjukkan pribadi yang memiliki kemampuan untuk:
·         Berdiri diatas kekuatan sendiri
·         Mengambil keputusan untuk diri sendiri
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
·         Menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju kedepan
·         Berani mengambil resiko
·         Tegas dan tingkat energi tinggi
·         Memiliki semangat bersaing
Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersebut adalah :
1.      Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Karena wiraswastawan dituntut untuk mempunyai keluasan pengetahuan dan kemampuan penalaran yang tinggi.

2.      Unsur keterampilan pada umumnya di peroleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi


3.      Unsur Sikap Mental menggambarkan sikap (reaksi) dan mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi, yaitu fleksibel sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan,dinamis,kreatif dan penuh inisiatif

4.      Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami. Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan. Ada dua sikap yaitu :

a.      Sikap defensif yang dipilih berarti wiraswastawan akan memikirkan strategic, taktik dan rencana tindakan bersifat menghindari, mencegah, membelokkan, menutupi, ataupun memperkecil hal-hal yang merugikan pihaknya.
b.      Sikap ofensif, berarti wiraswastawan melihat keuntungan yang diperolehnya dari sesuatu yang diduganya akan terjadi.


Wiraswastawan adalah menunjuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya

Peranan wiraswastawan   :
·         Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
·         Mencari keuntungan bisnis
·         Membawa perusahaan ke arah kemampuan
·         Memperkenalkan hasil produksi baru
·         Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
·         Membuka pasar
·         Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
·         Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru




PERUSAHAAN KECIL
  • Umumnya dikelola pemilik 
  • Struktur organisasi sederhana 
  • Pemilik mengenal karyawan 
  • Kepemimpinan dari usaha kecil memiliki hubungan baik dengan bawahan, saling berkolaborasi, dan  biasanya sering menghasilkan kemenangann kecil 
  • Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
  • Kekurangan manajer yang ahli
  • Modal jangka panjang sulit diperoleh
  • Gaya manajerial lebih hanya ke trial dan error
  • Jaringan usaha kecil masih sederhana dan jika lobi bisnis biasanya langsung ke pemilik 
  • Komunikasi sangat efektif, tidak berbelit-belit seperti di perusahaan besar dan keputusan bisa cepat dibuat
  • New technology can be easily adopted. Kalau ada hal-hal baru, akan sangat mudah diimplementasikan tanpa harus verifikasi ini itu
  • Efisien, tentunya biaya untuk memproduksi suatu produk service akan lebih kecil sehingga akan lebih murah

Contoh perusahaan kecil      :
OUVAL RESEARCH
PeterSaysDenim
Klenger Burger


PERUSAHAAN BESAR
  • Dikelola bukan oleh pemilik 
  • Struktur organisasi kompleks 
  • Pemilik mengenal sedikit karyawan 
  • Presentasi kegagalan rendah   
  • Banyak ahli manajemen 
  • Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
  •  Pengaturan keuangan sudah memakai manajemen yang rapi 
  • Pembagian kerja lebih rapi sesuai dengan bagiannya dan dilakukan oleh orang yang sudah ahli dibagian tersebut
  • Jaringan kerjanya luas

Contoh perusahaan besar    :
PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
PT Bumi Resources Tbk.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Contoh Franchise Local           :
1.      Veneta System
2.      Indomaret
3.      Sabana
4.      CFC
5.      Es Teler 77
6.      Oto Bento
7.      ILP
8.      Lutuye Salon
9.      Rudi Hadisuwarno

Contoh Franchise Asing          :
1.      Mc. Donald
2.      KFC
3.      Hard Rock
4.      Pizza Hut
5.      Coca cola
6.      Mark & Spencer
7.      Zara
8.      Dunkin Donuts


Keuntungan suatu Franchise
  1. Tidak perlu mengenalkan merek atau produk dari awal. Karena brand tersebut sudah dikenal konsumen sebelumnya
  2. Memberi kemudahan dalam operasional usaha. Memberikan layanan pelatihan kepada seluruh mitra bisnis. Program pelatihan ini sangat dibutuhkan, supaya menjadi bekal mitra waralaba dalam menekuni bisnis tersebut. Pelatihan tersebut akan membuat mereka lebih baik dalam melayani konsumen, penjualan produk, tercipta kemandirian dan pengelolaan bisnis yang baik.
  3.  Memperkecil resiko kegagalan usaha. Bisa memberikan jalan keluar atau solusi ketika mitra bisnis mengalami permasalahan atau kendala dalam menjalakan bisnis. Mitra waralaba dan pemilik waralaba adalah sebuah tim yang harus saling mendukung. Sehingga, tercipta suasana bisnis  yang harmonis dan mendatangkan banyak keuntungan profit 
  4. Pemilik waralaba bisa menentukan kuota mitra bisnis dalam suatu wilayah atau daerah.  Sehingga kompetisi bisnis sesama brand waralaba yang sama tidak begitu panas 
  5. Promosi produk dibantu oleh pihak pemilik waralaba. Sehingga biaya promosi anda bisa diminimalisir
  6.  Menghemat waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
Kerugian suatu Franchise
  • Bagi anda yang sulit mengikuti berbagai peraturan atau kebijakan waralaba, mungkin akan berpikir dua kali. Ruang gerak anda mungkin terasa dibatasi dan tidak bisa melakukan tindakan kreatif yang bertentangan dengan peraturan waralaba 
  • Anda tidak leluasa memilih suplier bahan yang menawarkan harga lebih murah. Karena biasanya bahan produk disuplai oleh pemilik waralaba. 
  • Peran yang dimainkan oleh Franchisor sangat besar dengan kontrol yang tinggi sehingga pihak franchisee hilang kemandiriannya; 
  • Pihak franchisee harus membayar berbagai macam fee kepada pihak franchisor, yang terms and conditionsnya therefore harus jelas dan dinegosiasi siapa yang harus memikul biaya tersebut:
a. Royalty; pembayaran oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari pemakaian hak franchise oleh franchisee.
b.    Franchise fee: biasanya dilakukan sekali saja dan dengan jumlah tertentu pada saat penandatangan akte franchise,
c. Direct expenses: Biaya langsung yang harus dikeluarkan sehubungan dengan pembukaan/ pengembangan suatu bisnis franchise seperti biaya pemodokan pihak yang akan menjadi pelatih dan feenya, biaya pelatihan dan biaya pada saat pembukaan;
d.      Biaya sewa: apabila franchisor menyediakan tempat bisnis
e.   Marketing dan advertising fees; Karena franchisor yang melakukan marketing dan iklan, maka pihak franchisee mesti juga ikut menanggung beban biaya tersebut dengan menghitungnya baik secara persentase dari omset penjualan ataupun jika ada marketing atau iklan tertentu.
f.  Assignment fees; biaya yang harus dibayar oleh pihak franchisee kepada pihak franchisor jika pihak franchisee tersebut mengalihkan bisnisnya kepada pihak lain biasanya untuk kepentingan persiapan pembuatan perjanjian penyerahan, pelatihan pemegang franchise yang baru dsb.   
  •  Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor
  • Biasanya kontrak franchise berisikan juga pembatasan-pembatasan terhadap bisnis franchise dan ruang gerak dari pihak franchisor 
  • Kebijakan-kebijakan pihak franchisor tidak selamanya berkenaan di hati pihak franchisee
  • Franchisor bisa jadi membuat kesalahan dalam kebijakannya 
  • Turunnya reputasi dan citra dari merek bisnis franchisor karena alasan yang tidak terduga-duga sebelumnya.
Sumber:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar