Kamis, 16 Oktober 2014

Tugas 2


(1)
  •          Merkantilisme
Suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara. Merkantilisme tertuang dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan politik kolonial demi neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.

Ciri-ciri Merkantilisme :
a.     Negara adalah satu-satunya penguasa ekonomi
b.   Mendapatkan logam mulia (emas) sebanyak-banyaknya menjadi tujuan utama (Logam mulia ini dijadikan sebagai ukuran terhadap kekayaan, kesejahteraan, dan kekuasaan bagi negara yang bersangkutan)

Tujuan Merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara.
  • Kapitalisme
Sebuah sistem ekonomi yang menginginkan kendali ekonomi berada di tangan masing-masing rumah tangga dan berbagai bisnis pribadi.

Ciri-ciri Kapitalisme:
1.Sebagian besar sarana produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitali (baik uang maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan laba (profit).
Tujuan kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan yang tinggi.

  •         Komunisme 
Suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkanmemiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. 
Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. 

Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernahsampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut

  •         Sosialisme
Sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh negara. Dalam sistem ini jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Sistem ini mendasarkan dari pada pandangan Karl Mark dalam bukunya yang berjudul Das Capital.

 Ciri-ciri Sosialisme:

1. Semua alat dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah.
2. Hak milik perorangan tidak diakui.
3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian.
4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

  •         Facisme
Paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
1. Tidak rasional
Fasisme menonjolkan sifat-sifat manusia yang tidak rasional. Dalam soal ras dan pemimpin adalah masalah tabu untuk dipersoalkan atau didiskusikan secara kritis. 
2. Tidak mengakui persamaan derajat manusia
Fasisme menganggap bahwa martabat manusia tidak sama, ada yang super dan ada yang inferior.
3. Tidak mengakui oposisi
Di negara-negara fasis, oposisi dianggap sebagai musuh dan harus dimusnahkan sampai tuntas. 
4. Pemerintahan oleh kelompok elite
Pemimpin selalu dianggap benar. Kalau ada pertentangan rakyat dan pemimpin, ang berlaku adalah kehendak pemimpin.
5. Totaliterisme
Totaliterisme diterapkan dengan tujuan untuk mengontrol semua bidang kehidupan manusia, dari anak-anak sampai tua. 
6. Rasionalisme
Menurut doktrin fasis dalam suatu negara, kaum elite lebih unggul daripada kelompok massa. Oleh karena itu, mereka dapat memaksakan kehendanya dengan kekerasan kepada rakyatnya

  •        Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi dimaksud dimana masyarakat pelaku utama dalam kegiatan pembangunan. Peran pemerintah disini adalah member pengarahan dan bimbingan serta menciptakan suasana yang menunjang.

Ciri-Ciri Positif Demokrasi Ekonomi :

a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan

b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara

c) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat

d) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan serta kebijaksaannya ada pada lembaga-lembahga perwakilan rakyat pula.

e) Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

f) Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan 

g) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat

h) Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap Warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.



Ciri-Ciri Negatif Demokrasi Ekonomi :

a) Sistem “ Free Fight Liberlism” yang menumbuhkan ekploitasi terhadap manusia dan bangsa lain

b) Sistem etatisme dimana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor Negara

c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Sumber :



(2)
Bisnis dibedakan menjadi dua jenis; ada bisnis yang hanya mengejar keuntungan dan ada yang tidak mengejar keuntungan. Bisnis yang hanya mengejar keuntungan yaitu bisnis yang mencari berbagai cara agar bisnis yang dijalankannya tetap maju dan lancar. Tujuan utamanya hanyalah untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Terkadang cara apapun dilakukan agar bisnis tersebut tetap berjalan tanpa memperdulikan manfaat yang diberikan perusahaan tersebut. Dan  hal tersebut dapat merugikan konsumen. Padahal  keuntungan bukanlah tujuan akhir dari bisnis melainkan akibat sampingan dari bisnis. Sedangkan bisnis yang tidak mengejar keuntungan yaitu bisnis yang berdasarkan hobi seseorang dan ingin menyalurkan bakatnya. Seseorang yang menjalankan bisnis tidak mengejar keuntungan lebih berpikir untuk memberikan manfaat kepada konsumen atas apa yang mereka perjualbelikan. Adapun dengan bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Bisnis ini biasa dilakukan pada sektor pemerintahan, atau masyarakat pada umumnya.



(3)
Pada zaman dahulu bisnis bukanlah dianggap sebagai sebuah profesi. Mereka menganggap penghasilan yang didapat belum cukup memadai dan hasilnya pun tidak stabil. Oleh karena itu pada zaman dahulu mereka lebih memilih profesi sebagai karyawan tetap dengan penghasilan tetap. Sehingga Para Orang Tua zaman dahulu tidak mengarahkan anaknya untuk menerjuni dibidang bisnis. Namun, jika dibandingkan dengan zaman sekarang bisnis dijadikan salah satu peluang untuk mendapatkan penghasilan lebih. Tidak hanya dilakukan oleh orang yang sudah profesional bahkan anak muda pun telah terjun dalam bidang bisnis. Ditambah lagi dengan teknologi yang sudah semakin canggih dan sosial media yang digunakan sebagai alternatif memudahkan penjual dan pembeli untuk berkomunikasi untuk jarak jauh sekalipun. Sehingga para pembisnis saat ini harus meningkatkan skill dan inovasi inovasi mereka agar dapat bersaing di era globalisasi yang semakin modern ini.



Senin, 13 Oktober 2014

Tugas 1

Tuhan selalu memberikan jalan yang terbaik kepada setiap umat-NYA. Walaupun terkadang manusia merasa kecewa saat keinginannya tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Namun Tuhan Yang Maha Esa pasti memberikan yang terbaik dibalik itu semua. Ulasan tersebut menggambarkan sedikit dari pengalaman hidup saya.
Sejak saya duduk dibangku SMA saya berkeinginan untuk mengambil jurusan IPS, karena saya sangat menyukai pelajaran ekonomi. Namun, hasil tes minat dan bakat, nilai rapor dan yang lainnya menunjukkan bahwa kemampuan saya untuk mengambil jurusan IPA. Atas konsultasi bersama orang tua dan guru akhirnya pun saya mengambil jurusan IPA. Dan menjalaninya selama 2 tahun. Sampai pada akhirnya sayapun bekeinginan menjadi dokter. Saya berusaha untuk itu namun tidak berhasil. Saya merasa kecewa namun tidak pernah putus asa. Dan berusaha lebih mengetahui lagi kemampuan saya. Lambat laun, saya menyadari bahwa memang jiwa dan kemampuan saya bukan di bidang kedokteran. Kemudian, saya mencoba untuk mengambil ekonomi pelajaran yang saya sukai namun belum sempat untuk didalami saat SMA. Oleh karena itu saya mengambil ekonomi untuk pilihan jurusan kuliah. Lalu, saya memutuskan untuk mengikuti tes dengan pilihan ekonomi. Dan hasilnya pun saya diterima di kedua jurusannya yaitu akuntansi dan manajemen. Karena saya lebih suka menghitung daripada mengahafal, jadi saya putuskan untuk mengambil akuntansi. Selain itu, sayapun telah terlatih untuk teliti dalam mengerjakan sesuatu saat saya belajar yang berhubungan dengan hitung menghitung ketika saya masuk jurusan IPA. Walapun berasal dari jurusan yang berbeda dengan yang saya jalani saat ini saya akan terus berusaha tidak pantang menyerah.

Faktor lain yang menyebabkan saya mengambil akuntansi dikarenakan latar belakang pendidikan keluarga besar saya baik dari ayah dan ibu adalah ekonomi. Dimana kakek saya adalah seorang dosen ekonomi disalahsatu Universitas di Indonesia. Kemudian tante saya yang mengikuti jejaknya  sebagai dosen pascasarjana ekonomi pada usia 35 tahun. Begitupun dengan adiknya yang bekerja sebagai guru akuntansi disalahsatu sekolah menengah kejuruan di Jakarta. Tidak hanya dibidang pendidikannya saja, namun paman saya yang mengambil jurusan ekonomi, saat ini bekerja menjadi direktur disalah satu bank swasta ternama di Sumatera Barat. Dari faktor-faktor tersebut sangat memotivasi saya untuk mendalami bidang yang saya jalani saat ini yaitu Akuntansi. Dan mereka pun sangat mendukung dengan pilihan yang saya ambil saat ini. Saya berharap pilihan saya tepat dan sesuai dengan kemampuan yang saya miliki untuk menuju kesuksesan di masa depan. Aamiiiin