(1)
- Merkantilisme
Suatu sistem politik ekonomi
yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk
memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara. Merkantilisme tertuang
dalam peraturan negara yang berbentuk proteksionime dan politik kolonial demi
neraca perdagangan yang menguntungkan. Pemerintah negara mendukung ekspor
dengan insentif dan menghadang import dengan tarif.
Ciri-ciri
Merkantilisme :
a. Negara adalah satu-satunya penguasa ekonomi
b. Mendapatkan logam mulia (emas) sebanyak-banyaknya
menjadi tujuan utama (Logam mulia ini dijadikan sebagai ukuran terhadap
kekayaan, kesejahteraan, dan kekuasaan bagi negara yang bersangkutan)
Tujuan
Merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan
industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing
negara.
- Kapitalisme
Sebuah sistem ekonomi yang menginginkan
kendali ekonomi berada di tangan masing-masing rumah tangga dan berbagai bisnis
pribadi.
Ciri-ciri Kapitalisme:
1.Sebagian besar sarana
produksi dan distribusi dimiliki oleh individu.
2.Barang dan jasa
diperdagangkan di pasar bebas (free market) yang bersifat kompetitif.
3.modal kapitali (baik uang
maupun kekayaan lain) diinvestasikan ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan
laba (profit).
Tujuan
kapitalisme adalah biaya produksi yang murah dan keuntungan
yang tinggi.
- Komunisme
Suatu sistem
perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkanmemiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang
bisa ditentukan oleh pemerintah.
Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan.
Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernahsampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut
Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan.
Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernahsampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut
- Sosialisme
Sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh negara. Dalam sistem ini
jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah
pusat. Sistem ini mendasarkan dari pada pandangan Karl Mark dalam bukunya yang
berjudul Das Capital.
Ciri-ciri Sosialisme:
1. Semua alat dan sumber daya dikuasai oleh pemerintah.
2. Hak milik perorangan tidak diakui.
3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam
kegiatan perekonomian.
4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
- Facisme
Paham yang mengedepankan
bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme
merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
1. Tidak rasional
Fasisme menonjolkan
sifat-sifat manusia yang tidak rasional. Dalam soal ras dan pemimpin adalah
masalah tabu untuk dipersoalkan atau didiskusikan secara kritis.
2. Tidak mengakui persamaan
derajat manusia
Fasisme menganggap bahwa
martabat manusia tidak sama, ada yang super dan ada yang inferior.
3. Tidak mengakui oposisi
Di negara-negara fasis,
oposisi dianggap sebagai musuh dan harus dimusnahkan sampai tuntas.
4. Pemerintahan oleh kelompok
elite
Pemimpin selalu dianggap
benar. Kalau ada pertentangan rakyat dan pemimpin, ang berlaku adalah kehendak
pemimpin.
5. Totaliterisme
Totaliterisme diterapkan
dengan tujuan untuk mengontrol semua bidang kehidupan manusia, dari anak-anak
sampai tua.
6. Rasionalisme
Menurut doktrin fasis dalam
suatu negara, kaum elite lebih unggul daripada kelompok massa. Oleh karena itu,
mereka dapat memaksakan kehendanya dengan kekerasan kepada rakyatnya
- Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi dimaksud
dimana masyarakat pelaku utama dalam kegiatan pembangunan. Peran pemerintah
disini adalah member pengarahan dan bimbingan serta menciptakan suasana yang
menunjang.
Ciri-Ciri Positif Demokrasi Ekonomi :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
c) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat
d) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan Negara digunakan dengan permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan serta kebijaksaannya ada pada lembaga-lembahga perwakilan rakyat pula.
e) Perekonomian daerah dikembangkan secara serasi dan seimbang antar daerah dalam satu kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan peran serta daerah secara optimal dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
f) Warga Negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
g) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
h) Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap Warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Ciri-Ciri Negatif Demokrasi Ekonomi :
a) Sistem “ Free Fight Liberlism” yang menumbuhkan ekploitasi terhadap manusia dan bangsa lain
b) Sistem etatisme dimana Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor Negara
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
Sumber :
http://nha2z.wordpress.com/2008/05/15/apa-itu-merkantilisme/
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-kapitalisme-apa-itu.html
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-kapitalisme-apa-itu.html
(2)
Bisnis dibedakan menjadi dua jenis; ada bisnis yang hanya mengejar
keuntungan dan ada yang tidak mengejar keuntungan. Bisnis yang hanya mengejar keuntungan yaitu bisnis yang mencari
berbagai cara agar bisnis yang dijalankannya tetap maju dan lancar. Tujuan
utamanya hanyalah untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Terkadang cara
apapun dilakukan agar bisnis tersebut tetap berjalan tanpa memperdulikan
manfaat yang diberikan perusahaan tersebut. Dan
hal tersebut dapat merugikan konsumen. Padahal keuntungan bukanlah tujuan akhir dari bisnis
melainkan akibat sampingan dari bisnis. Sedangkan bisnis yang tidak mengejar keuntungan yaitu bisnis yang berdasarkan
hobi seseorang dan ingin menyalurkan bakatnya. Seseorang yang menjalankan
bisnis tidak mengejar keuntungan lebih berpikir untuk memberikan manfaat kepada
konsumen atas apa yang mereka perjualbelikan. Adapun dengan bertujuan untuk
mensejahterakan anggotanya. Bisnis ini biasa dilakukan pada sektor
pemerintahan, atau masyarakat pada umumnya.
(3)
Pada zaman dahulu bisnis
bukanlah dianggap sebagai sebuah profesi. Mereka menganggap penghasilan yang
didapat belum cukup memadai dan hasilnya pun tidak stabil. Oleh karena itu pada
zaman dahulu mereka lebih memilih profesi sebagai karyawan tetap dengan
penghasilan tetap. Sehingga Para Orang Tua zaman dahulu tidak mengarahkan
anaknya untuk menerjuni dibidang bisnis. Namun, jika dibandingkan dengan zaman
sekarang bisnis dijadikan salah satu peluang untuk mendapatkan penghasilan
lebih. Tidak hanya dilakukan oleh orang yang sudah profesional bahkan anak muda
pun telah terjun dalam bidang bisnis. Ditambah lagi dengan teknologi yang sudah
semakin canggih dan sosial media yang digunakan sebagai alternatif memudahkan
penjual dan pembeli untuk berkomunikasi untuk jarak jauh sekalipun. Sehingga
para pembisnis saat ini harus meningkatkan skill dan inovasi inovasi mereka
agar dapat bersaing di era globalisasi yang semakin modern ini.